Minggu, 01 Januari 2012

Menaklukkan Kesehatan

blue-bird
Birds


Saya punya seorang teman, rekan kerja dari cabang perusahaan, kita sebut saja namanya "W". W sebenarnya adalah adik dari Direktur kami, punya gelar Sarjana. Hidupnya terlihat teratur. Dengan jadwal yang sepertinya sudah terprogram. Ketika saya mendengar tentang dirinya, saya sungguh tertarik dan penasaran mengapa dengan pendidikan yang tinggi, dia memutuskan hanya menjadi penjaga toko ?

Singkat kata akhirnya kami berteman. Dengan begitu saya tahu, W sebenarnya tidak puas hanya berkerja ditoko. W ingin bisa bekerja di Bank atau Instansi yang setingkat dengan gelarnya. Saya sering menanyakan. "W, mengapa tidak mencoba melamar di Bank ? Dengan gelar yang ada padamu kukira tidak akan menemui banyak kesulitan". Tetapi selalu dengan magsyul W selalu menjawab, "Saya sering sakit sakitan, saya takut penyakit ini akan menghambat pekerjaan dan akhirnya saya dipecat". Memang, fisik W terlihat lemah. Setiap saya tanya lebih detail tentang sakitnya. W sendiri juga bingung. Dokter hanya mengatakan dia cuma demam, ataupun kadang panas dalam. Dan dengan dalil kesehatan seperti itu, W sering tidak masuk kerja. Dan begitulah seterusnya hingga saat ini W masih menjaga toko dengan perasaan tidak puas.

Di satu tempat yang lain, saya juga memiliki seorang teman, namanya "B". B sebenarnya teman semasa kecil dulu. Karena mengalami kecelakaan, sebelah kakinya di amputasi. Waktu kejadian itu, saya hanya mendengar sedikit kabar tetapi tidak pernah bertemu dengan B karena keluarga kami telah pindah ke daerah lain. Beberapa tahun yang lalu B mengunjungi saya, walaupun kelihatan dia berjalan dengan susah payah, yang terakhir saya tahu dia memakai kaki palsu yang terbuat dari kayu. Deanga ceria B memperkenalkan istrinya. Saya dan keluarga sungguh takjub, bagaimana B mendapatkan alamat kami dan lebih takjub melihat keceriaannya yang tidak berubah ditambah dengan seorang istri. B menginap beberapa hari dirumah sehingga saya bisa mengetahui lebih detail tentang kehidupannya setelah beberapa lama kita tidak bertemu. B menceritakan bagaimana diawal awal kecelakaan itu, setelah tahu kakinya diamputasi. Hidupnya begitu kacau dan suram. Sehari hari hanya mengurung diri. Saya tahu B hanya hidup berdua dengan ibunya, jadi saya bisa membayangkan betapa sepi hidupnya.

Tetapi B segera bangkit dan membuka diri lagi. Walaupun banyak yang mencandainya untuk mengemis saja, B tak mengubrisnya."Dengan sebelah kaki, masih banyak yang bisa dikerjakan dan saya takkan menyerah dengan kesehataan fisik yang kurang ". Berpedoman dengan kata kata itu, B tidak pernah menyerah pada keadaan. Dengan modal seadanya B membuka kedai kopi dan dengan keyakinan yang kuat, B kini telah berhasil memiliki beberapa kedai kopi.

        Dari dua orang yang bebeda kita bisa melihat perbedaan yang mencolok jelas, yaitu: Yang seorang menyerah pada dalil kesehatan sementara yang seorang lagi sama sekali tidak menyerah pada dalil kesehataan. Kesehataan memang hal yang penting, tetapi itu bukan alasan untuk berhenti melangkah. Di dunia ini tidak ada yang memiliki kesehatan sempurna. Selalu ada sesuatu yang tidak beres pada fisik semua orang. Banyak orang yang sepenuhnya atau sebagian menyerah kepada dalil kesehatan, tetapi orang yang berpikiran sukses tidak.

Jangan jadikan diri anda korban dari kesehataan. Setiap menit yang kita habiskan untuk khawatir tentang sakit dan kematiaan adalah sama saja dengan mati di setiap menit itu. Jangan mencampur adukan hidup dan mati. Sementara kita masih hidup, kita akan terus hidup sampai mati. Mengapa harus setengah hidup ? Lakukan 4 hal untuk menaklukkan kesehatan:

Birds
Birds 2
1. Jangan berbicara tentang kesehatan anda.

2. Jangan khawatir tentang kesehataan anda

3.Bersyukur secara tulus bahwa kesehataan anda baik sebagaimana adanya

4. Ingatkan diri anda untuk selalu berkerja karena itu lebih baik dari pada letih menganggur

Hidup adalah untuk dinikmati. Jangan disia siakan. Jangan melewatkkan hidup dengan berpikir anda akan berbaring di Rumah Sakit. Waktu sangat berharga untuk disia siakan dengan berpikir hal hal negatif.

Bergembiralah ! Mulailah dengan kegembiraan. Meskipun dipagi hari kita, kita tidak tahu pasti akan seperti apa berjalan hari. Bergembiralah karena kita lah pemilik kegembiraan itu. Seperti seekor burung yang bernyanyi, bukan karena ia punya sebuah jawaban. Bergembiralah, karena pagi hari adalah saat yang paling tepat untuk mengerjakan segala sesuatu yang telah kita rencanakan, bukan untuk mencemaskannya. Bukankah begitu ? (Bintang)

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Bluehost